Rabu, 30 Oktober 2013

Kisah Sukses Seorang Wirausaha - Djoenaedi Joesoef

Kisah sukses seorang wirausaha menjadikan kita akan tambah wawasan untuk menjalani bisnis dengan sangat efektif. Tokoh pengusaha sukses yang saya angkat kali ini adalah seorang anak dari pemilik toko obat yang mampu melejitbak meteor. Perusahaan yang dinaunginya tetap eksis di industri farmasi hingga saat ini. Kepiawaiannya dalam mengatur manajemen perusahaan dengan baik mengantarkan beliau meraih penghargaan bergengsi, yaotu Indonesia Entrepreneur Of The Year tahun 2003 oleh Ernst & Young's. Tak lepas dari penghargaan ini makan banyak penghargaan yang terus disabetnya. Semua ini tidak terlepas dari kerja kerasnya dalam menjalankan usaha dengan semangat 45.

Kisah sukses seorang wirausaha ini terus terang sangat menginspirasi saya pribadi dan saya berharap pembaca sekalian juga tertular semangat tersebut. Bisa anda bayangkan saat beliau kecil, telah tertanam jiwa bisnis yang sangat luar biasa. Berbagai cara ia lakukan untuk membantu orang tuanya bekerja. Konon, anak dari seorang sinshe ini harus membantu orang tuanya menjajakan obat-obatannya keliling kampung-kampung. Selain itu, ia harus membantu orang tuanya pergi ke pasar membeli bahan-bahan pembuat obat-obatan. Untuk lebih jelasnya marilah kita simak dan ikuti perjalanan karir tokoh pengusaha sukses Indonesia ini.

profil pengusaha sukses indonesia


Djoenaedi Joesoef

Di pinggiran Kota Solo masih ada tersisa lahan hijau. Hamparan sawah berdampingan dengan rumah penduduk membentuk lanskap alam nan menawan. Ada bangunan yang luas berkeliling tembok panjang. Pepohonan tertata rapi hijau menyembul dari balik tembok panjang itu. Tepat di sekeliling pepohonan tersebut berdiri gagah pabrik kebanggaan masyarakat Solo.

Ya, itulah pabrik yang memproduksi aneka produk farmasi, makanan kecil, permen dan berbagai produk lain sejenis. Konimex nama perusahaan tersebut. Djoenaedi Joesoef, sang maestro yang mendirikan perusahaan bersangkutan.

Sang maestro sudah berusia lanjut. Sudah tidak lagi mengendalikan Konimex. Hari-hari tuanya dihabiskan untuk tugas sosial sambil memberi kontribusi terbaik bagi Solo, kota kebanggaannya dan Indonesia negeri tercintanya. Konimex memang bukan perusahaan terbesar di bidangnya. Bukan pula perusahaan dengan jangkauan menggurita yang beroperasi di berbagai negara.

Konimex ‘hanyalah’ perusahaan dari daerah yang produknya mudah ditemukan dari Sabang sampai Merauke. Walaupun demikian, kepemimpinan Djoenaedi Joesoef dalam membesarkan Konimex layak dicatat dengan tinta emas.

Sebagai peraih Indonesia Entrepreneur of the Year 2003 dari lembaga prestisius Ernst & Young, kepemimpinan Djoenaedi Joesoef mendapat tempat terhormat di negeri tercinta dan meluas sampai negeri manca. Jiwa kewirausahaannya memberi inspirasi tidak saja pada ranah farmasi yang digeluti selama hidupnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang ingin belajar menjadi wirausaha berbasis etika, moral dan spiritual.

Membangun keunggulan

Djoenaedi Joesoef layak mendapat julukan pemimpin unggul. Dimulai dari toko obat kecil lalu pada 8 Juni 1967 PT Konimex Pharmaceutical Laboratories didirikan dan sekarang mampu mempekerjakan ribuan karyawan, jelas membuktikan julukan itu. Menjadi pemimpin unggul memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan beberapa prasyarat yang mana keunggulan sang pemimpin dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hasil bisnisnya.

James Collins dan Jerry Poras melalui buku spektakulernya yang telah menjadi ‘kitab suci’ pemimpin bisnis, Built to Last, menulis referensi komplet tentang organisasi unggul. Walaupun Collin dan Poras meneliti tentang organisasi unggul, tetapi benang merahnya jelas. Organisasi unggul pasti dipimpin oleh pemimpin unggul. Berdasar kajian Collin dan Poras, ada lima karakter utama yang dimiliki oleh Djoenaedi Joesoef dalam memimpin Konimex.

Karakter pertama, mempunyai visi yang besar, berani dan mengagumkan. Visi Djoenaedi Joesoef adalah membuat obat murah yang terjangkau masyarakat luas. Obat murah tersebut harus mudah didapat dan selalu tersedia di pasar. Maka lahirlah obat kemasan isi empat dengan fungsi yang tidak kalah dibandingkan dengan obat resep dokter berharga mahal.

Dari tangan Djoenaedi Joesoef muncul merek kuat semacam Paramex, Inza, Inzana, Konidin yang sampai sekarang menjadi benchmarking obat murah sejenisnya.

Kedua, memiliki budaya perusahaan kuat. Budaya perusahaan pada dasarnya adalah praktik dari nilai-nilai yang menjadi acuan perusahaan bersangkutan. Dapat dipastikan hampir semua perusahaan mempunyai nilai-nilai ideal seperti disebut dalam profil perusahaan atau pernyataan visi dan misi.

Namun, nilai-nilai ideal tersebut sering mampat dalam pelaksanaan lantaran tidak ada konsistensi dari manajemen (pemilik, CEO dan direksi). Atau yang lebih parah tidak ada contoh peran dari pihak manajemen.


Hal demikian tidak berlaku di Konimex. Cara Djoenaedi Joesoef memimpin dan perilaku pribadi sehari-harinya membentuk budaya perusahaan kuat di Konimex. Nilai-nilai utama perusahaan dapat dengan mudah dipraktikkan dan menjadi perilaku seluruh karyawan Konimex karena contoh dari sang pemilik sekaligus CEO-nya.

Ketiga, selalu berjuang untuk mencapai kesempurnaan mutu. Wacana mutu yang bergulir sejak 80-an mendapat tempat tersendiri bagi Djoenaedi Joesoef. Beliau berpendapat bahwa mutu produk, manusia (karyawan) dan pemimpin merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam bersaing merebut pasar.

Menjadi tidak mengherankan walaupun Konimex beroperasi dari Solo tetapi kaidah-kaidah bisnis yang bersinggungan dengan kesempurnaan mutu menjadi wacana utama manajemen Konimex.

Tidak segan Konimex menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk memenuhi standar mutu internasional. Alhasil produk Konimex dapat dipastikan berkualitas. Dalam sejarah perusahaan, nyaris tidak terdengar keluhan atau protes besar dari konsumen karena konsumen semakin buruk kesehatannya setelah menelan Paramex.

Keempat, mempunyai mentalitas berspektrum lebar. Inti dari karakter empat ini-meminjam pendapat Stephen Covey-adalah mentalitas berkelimpahan untuk berbuat baik kepada karyawan, konsumen, pemasok, pengatur (pemerintah) serta lingkungan (manusia dan alam). Djoenaedi Joesoef percaya bahwa hukum kelimpahan yaitu ketika memberi berlebih akan mendapat keuntungan berlebih akan berjalan dengan sempurna.

Berpedoman pada hukum kelimpahan ini Djoenaedi Joesoef selalu memperhatikan tetesan keringat dari karyawannya untuk mendapat upah jauh dari layak sesuai dengan levelnya. Atau tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar dengan cara menjadi pemasok di Konimex.

Kelima, jiwa kewirausahaan untuk selalu berinovasi. Ada banyak inovasi produk yang dihasilkan oleh Konimex. Tanpa harus mengulang bentuk inovasi tersebut yang sering dibahas di media massa, penghargaan Indonesia Entrepreneur of the Year 2003 dari Ernst & Young membuktikan bagaimana sebagai seorang wirausaha Djoenaedi Joesoef selalu berinovasi untuk memberikan produk terbaik kepada konsumennya.

Lima karakter ini yang menjadikan Djoenaedi Joesoef layak disebut sebagai pemimpin unggul. Mengapresiasi pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari buku teranyarnya Indonesia Unggul, inilah sosok pemimpin unggul untuk menjadikan Indonesia Unggul: Djoenaedi Joesoef. (Sumber : Bisnis Indonesia online)

Kerja keras Djonaedi dalam menggapai sesuatu memang tidak dapat dipungkiri. Jerih payahnya dalam membangun perusahaan berstandar nasional sudah diraihnya. Bak pepatah mengatakan bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. itulah pepatah yang menggambarkan kehidupan Djonaedi. Sejak kecil ia sudah mandiri dan kerja keras serta didukung kejujuran kepada konsumen, menjadikan perusahaan Djoenaedi menjadi perusahaan yang unggul dan selalu menjadi terdepan. Semoga kisah sukses seorang wirausaha ini mengispirasi anda semua, tetap jaga semangat kewirausahaan, salam seukses sekalu!

Pengorganisasian, Actuating, dan Controlling dalam Manajemen

1. Pengorganisasian Struktur Managemen
A. Definisi Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan dengan demikian memperoleh kepuasaan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengorganisasian merupakan tahap lanjutan setelah perencanaan, agar implementasi perencanaan dapat berjalan denganefektif dan efesien. Oleh karena itu , fungsi pengorganisasian dapat ditafsirkan sebagai kegiatan membagi-bagi pekerjaan , yaitu di antara orang-orang yang bekerjasama.
B. Definisi Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Pembagian Kerja
Struktur Organisasi Proyek  Menyangkut pembentukan tim – tim, spesialis untuk mencapai tujuan khusus. Di sini manajer proyek mempunyai wewenang lini memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek , jika telah selesai maka tim dibubarkan dan masing – masing anggota kembali ke departemennya masing – masing. Kalau ada proyek baru maka mereka ditarik kembali.
Struktur Organisasi Matriks  Pada prinsipnya sama dengan sistem proyek, tapi disini para karyawan mempunyai dua atasan, yang tentunya berada di dua wewenang. Rantai perintah pertama yaitu fungsional, yang wewenangnya mengalir secara vertical. Kedua yaitu rantai perintah lateral atau horisontal, wewenangnya melintasi departemen yang dilaksanakan oleh manajer proyek, sehingga menyerupai matrik dalam lalu lintas aliran wewenang.
C. Fungsi Manajemen dalam Pengorganisasian
Semua sepakat bahwa fungsi manajemen digunakan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang efektif dan efesien . Sebagaimana definisi manajemen yang di kemukakan G.R. Terry, bahwa manajemen adalah suatu proses aktivitas organisasi yang dijalankan untuk mencapai suatu tujuannya.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai, maka proses manajemen harus dilakukan dengan baik.
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi personilia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat , serta terarah pada satu tujuan. Seperti dikemukan oleh G.R Terry , bahwa :
“Organizing is the establishing of effective behavioral relationship among persons,so thatmay work efficiently and gain personal satisfaction in doing selected tasksunder given environmental conditions for the purpose of achievening some goal or objective.”

2.  Actuating Manajemen
A. Definisi Actuating
Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), yaitu “planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan),controlling (pengendalian)”. Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa, “Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar.
Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasi. Untuk maksud itu maka diperlukan tindakan penggerakan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
B.  Pentingnya Actuating dalam Organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
C.  Prinsip Actuating
Prinsip Actuating dan  Mencapai Actuating managerial yang efektif
Prinsip-Prinsip Penggerakan
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
•        Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya.
•        Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
•        Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
•        Menghargai hasil yang baik dan sempurna.
•        Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
•        Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
•        Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.

3. Mengendalikan (Controlling) Manajemen
A. Definisi Pengendalian (Contorilling)
Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami perkembangan definisi dari masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury dan Hammer (1994:5) yang berpendapat bahwa
“Controlling is management’s systematic efforts to achieve objectives bycomparing performances to plan and taking appropriate action to correct important differences” yang artinya pengendalian adalah sebuah usahasistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkankinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan sebagai proses penyesuaian pergerakan organisasi dengan tujuannya.
efnitions Of Controlling
Pengeritian Pengendalian bisa sangat variatif tergantung kita mengambil dari teori siapa. Di sini ada pengertian engendalian menurut beberapa ahli :
G.R. Terry
Contrlling can be defined as the process of determiniing what is to be accomplished, that is standar; what is being accomplished, that is the performance, evaluating the performance and if necessary appliying corecctive measure so that performance takes places according to plans, that is, in conformity with the standard
Artinya :
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan recana yaitu selaras dengan standar.
Harold Koontz
Control is the measurement and corrections of the performance of subordinates in order make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are complished.
Artinya :
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaiakan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tuuan-tujuan perusahaan dapat terlaksana.
Sangat jelas sekali bahwasanya fungsi pengendalian yang diambil dari sudut pandang definisi sangat vital dalam suatu perusahaan.
B. Langkah-langkah dalam Controlling
Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai.
Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah benar-benar realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu harus diperbaiki.
C. Tipe-tipe Pengendalian (Controlling) dalam Manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
D. Kontrol Proses Manajemen
Proses Penegendalian Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian Manajemen formal merupakan tahap-tahap yang dsaling berkaitan sat sama lain, terdiri dari proses:
1. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
2. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program yang telah direncanakan secara terperinci dinyatakan dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Operasi dan Akuntansi (Operation and Accounting)
Dalam tahap ini telah dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan pusat-pusat tanggung jawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman dimasa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting, karena menutup suatu siklus dari proses Pengendalian Manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa:
Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali
Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program ditahun yang akan datang.
Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak realitas.
Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
Jadi secara konseptual Sistem Pengendalian Manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni pemrograman, pengenggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta sistem pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif.

Referensi :
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Actuating dalam wanvisioner.blogspot.com/2009/05/poac-planning-organizing-actuating-and.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.32 WIB.
Actuating dalam www.sarjanaku.com/2010/06/resume-manajemen-pendidikan.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.45 WIB.
Akhmad Sudrajat. 2008. Actuating dalam www.fileskripsi.com/2012/10/makalah-manajemen-pendidikan-sekolah.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.17 WIB.
Arif Rahman Tanjung. 2006. Actuating dalam httpidb4.wikispaces.comfileviewdv4004.pdf diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.43 WIB.
R.M.Lolowang. 2012. Actuating dalam httppublikasiilmiah.ums.ac.idbitstreamhandle1234567896872.%20LOLOWANG%20new.pdfsequence=1 diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.43 WIB.

JASA BISNIS BARU DI FEDERAL EXPRESS

Tulisan 1

Baru-baru ini manajer Federal Express mampu menggunakan keunggulan perusahaan dalam distribusi yang maka mencakup seluruh dunia bersama dengan kekuatan dalam manajemen informasi dan teknologi untuk memasuki pasalar lain: perencanaan logistik untuk perusahaan global. Logistik mencakup mengelola pergerakkan dan penyimpanan material, suku cadang dan barang jadi dari pemasok, lewat perusahaan, sampai ke pelanggan. Unit Jasa Logistik Bisnis yang baru milik Federal Exspress  menawarkan kepada pelanggan sejumlah jasa bisnis seperti pesanan pembelian, penerimanaan barang, pergudangan, akunting sediaan, pengiuriman, pembekuan, dan pelaporan tagihan.
Misalnya, manajemen National Semiconductor baru-baru ini menyerahkanan diseluruh dunia  bisnis pengiriman barang jadi kepada Federal Express dari Asia Tenggara ke pelanggan diseluruh dunia. Federal Express menjamin pengiriman akan sampai dalam waktu 2 hari merupakan pengurangan yang besar siklus pabrik sebelumnya yang mencapai 5-18 hari. Dengan kontrak yang baru, Federal Express akan menggunakan gudang miliknya sendiri di Singapura untuk menyimpan barang jadi dari tempat perakitan Nasional Semiconductor di Asia Tenggara, mengirimkan barang, mengurus surat izin, di pabean dan menyerahkannya kepada pelanggan.  Nasional Semiconductor akan memasukkan pesanan langsung kedalam database Federal Express dan akan mampu melacak barang tadi pada saat dikirimkan dari sediaan, dikemas, dikirimkan dan diterima oleh pelanggan.
Jasa yang baru ini merupakan contoh puncak bagaimana perencanaan strategis dan implementasi strategi-komponen majemen strategis-bukan hanya hasil dari apa yang dibayangkan oleh manajer untuk perusashaan tertentu seperti Federal Express , tetapi juga hasil dari penyatuan usaha. Manajemen strategis adalah berpindah ke masa depan penuh harapan bersama dengan orang lain.

Referensi:

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kamis, 10 Oktober 2013

Psikologi Manajemen

I 1.Apa itu Manajemen ?

Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasaan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan orang tersebut dapat dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
pengertian-pengerian yang akan diuraikan disini adalah yang berkaitan dengan materi pembahasan   dan dapat memperjelas uraian. selanjutnya dapat menuntun dan mengarahkan pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat memahami pokok-pokok bahasan lebih lanjut. pengertian-pengertian itu mencangkup: manajemen, perpustakaan, manajemen perpustakaan, dan pendekatan praktik.
Manajemen, berasal dari bahasa inggris management. Dalam bahasa indonesia, manajemen mempunyai beberapa pengertian lain:
a. Pemimpin, baik dalam arti orang-orangnya maupun fungsinya, dalam kegiatan organisasi, terutama didalam mengambil keputusan-keputusan, yang dilakukan dengan mengadakan rapat.
b. Pengurus, atau Kepengurusan, yang diangkat melalui pemilihan. oleh sebab itu dalam menjalankan manajemen bersifat demokratis, artinya apa yang dilaksanakan adalah yang diputuskan dalam rapat pemilih atau pembentukan kepengurusan tersebut.
c. Ketatalaksanaan, adalah manajemen yang bersifat menata, mengatur pelaksanaan dan menjalankan keputusan-keputusan atau perintah atasan.
d. Pengelolaan, adalah manajemen sumber daya, misalnya personil, keuangan, material, investaris, waktu, dan sebagainya.
e. Pengendalian, adalah manajemen suatu situasi dan kondisi (kontrol). misalnya pengendalian wilayah, keamanan dan ketertiban wilayah.
f. Pembinaan, adalah manajemen yang bersifat pengembangan: jiwa, kemampuan, keahlian orang, kelompok orang, dan masyarakat. misalnya pembinaan masyarakat, dan pembinaan teritorial.
Secara umum pengertian manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan ( planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu  (prajudi, 1982).
Menurut kamus besar bahasa indonesiaterdapat dua pengertian tentang manajemen.
Pertama, manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. maksudnya ialah bahwa didalam organisasi, baik sebagai wadah yang sifatnya statis, maupun sebagai kegiatan yang sifatnya dinamis.
Kedua, manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. jadi disini manajemen diartikan sebagai kewenangan, kemampuan, dan kesanggupan seseorang pemegang kekuasaan yang sah, untuk menjalankan dan pengoprasian organisasi. orang tersebut memiliki tanggung jawab sepenuhnya, baik secara formal maupun moral, sekaligus menjadi titik sentral perhatian dan komando bagi semua staf dan bawahan. semua tergantung kepada pihak manajemen (Kamus Besar Bahasa Indonesia  KBBI, 1988).

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, seperti ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dsb.
Manajemen dapat juga dilihat dari tiga pengertian :
1. Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, yaitu suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen di sebut manajer.
3. Manajemen sebagi ilmu (science) dan sebagai seni (art), melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen yang dipelajari sejak lama dan dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Sedangkan sebagai suatu seni yaitu pada umumnya manusia adalah managing (mengatur), untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. 

2.Jenis-jenis Manajemen

a)      Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
b)      Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada   intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapatdiwujudkan.
c)      Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
d)     Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalanka
e)      Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
f)       Manajemen Strategi, Secara sederhanamanajemen dapat di artikan sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, Pergerakan, Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
g)        Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien. Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input (dalam bentuk material,tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).

3.Apa itu kepempinan?

"Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan." (George P Terry)

Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)


Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell)


 Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).


Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2)
II.

1.Penetapan Perencanaan Manajemen
a)      Perencanaan memberikan arah kepada manajer dan nonmanajer.ketika karyawan mengetahui apa yang berusaha dicapai oleh organisasi atau unit kerja mereka dan apa yang harus mereka kontribusikan untuk mencapai tujuan itu,meraka dapat mengkoordinasi kegiataannya,saling bekerja sama,dan melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan.
b)      Perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para manajernya memandang kedepan ,mengantipasi peruahan,mempertimbangkan dampak peruahan.
c)      Meminimalkan pemorosan kekosongan apabila aktivitas kerja dikoordinasikan sesuai rencana,ketidakefisienan akan menjadi jelas dan dapat diperaiki atau dihilangkan .
d)     Menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian.ketika para majer melakukan perencanaan,mereka mengemangkan tujuan dan rencana.

II 1.Pengertian Perencanaan
Perencanaan (planning)melibatkan pendefinisian tujuan organisasi,penentuan strategi untuk mencapai tujuan itu,dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan serta mengkoordinasi kegiatan kerja mereka.perencaan merukan hubungan hasil akhir (apa) dan sarana (bagaimana) ketika kita menggunakan istilah perencanaan.

Perencanaan juga merupakan fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegitan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Kebutuhan akan perencanaan semakin hari semakin meningkat, dimana peningkatan tersebut punya akibat potensial terbesar terhadap sukses dan gagalnya manajemen. Untuk itulah perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas.

2.Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a)      Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b)      Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c)      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d)      Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e)      Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f)       Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g)      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
h)      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i)        Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j)        Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
k)      Menghemat waktu, usaha dan dana.

3.Jenis Perencanaan Dalam Organisasi
a)      Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
 menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
b)      Tujuan
      merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strateg  merupakan rencana
      umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
c)      Kebijakan
merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara berpikirnya)


d)     Prosedur
 merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan,yang lebih  mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
e)      Aturan 
merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
f)       Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
g)      Anggaran
 merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka

Abdulmukhlyi, Muhammad. 1995.  Pengantar Manajemen Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=56401


Realitas Dunia Kerja



            Selain universalitas managemen, alasan lainnya untuk mempelajari ilmu manajemen adalah kenyataan bahwa kebanyakan dari kita, setelah lulus dari bangku kuliah dan memulai karir didunia kerja, harus mengelola atau dikelola. Bagi mereka yang berminat untuk menjadi seorang pengelola yaitu manager, penguasaan ilmu manajemen yang baik dapat menjadi fondasi untuk membangun kemampuan manajemen kita sendiri. Mereka yang tidak tertarik mengelola pun tetap harus bekerjasama dengan manajer. Selain itu, mengasumsikan bahwa kita kita pasti harus bekerja untuk penghidupan kita sendiri dan memahami bahwa pasti kita akan bekerja didalam sebuah organisasi. Kemungkjinan besar, kita tetap harus memikul beban tanggung jawab pengelolaan hingga taraf tertentu, bahkan neski kita bukan seorang manajer sekalipun. Dalam hal ini kita dapat katakan bahwa kita dapat memperoleh begitu banyak wawasan tentang bagaimana perilaku calon bos kita kelak, dan juga para calon rekan karyawan lainnya nanti. Serta bagaimana organisasi menjalankan fungsi-fungsinya, dengan mempelajari ilmu manajemen. Intinya, kita harus bercita cita menjadi seorang manajer dulu untuk dapat memperoleh manfaat dari mempelajari ilmu pengetahuan. 

Sumber :


Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.

Universalitas Manajemen

Universalitas Manajemen
Manajemen dibutuhkan di segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua jenjang organisasi, pada setiap bisang kerja organisasi, dan disemua organisasi diseluruh penjuru dunia ini. Hail ini dikenal universalitas manajemen. Disemua organisasi, para manajer harus menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Namun hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak selalu dijalankan dengan cara yang sama. Apa yang dilakukan oleh seorang supervisor lab pengujian software milik perusahaan Capgemini tentunya sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh CEO perusahaan Capgemini, namun perbedaan ini sesungguhnya hanyalah masa intensitas dan penekanan semata, bukan masalah fungsi. Sebab kedua manajer ini pada intinya tetap menjalakan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Hanya saja, seberapa besarnya dan bagaimana caranya, memang berbeda. 
Manajemen dibutuh kan secara universal didalam organisasi, sehingga harus berupaya memperbaiki cara pengelolaan atau manjemen oraganisasi pada umumnya. Organisasi-organisasi yang dikelola dengan buruh lambat atau cepat akan kehilanghan pelanggan dan tentunya pendapatan. Dengan mempelajari manajemen, kita akan dapat segera mengenali ciri0ciri manajemen yang buruk dan bertindak untuk memperbaikinya. Selainn itu anda akan dapat mengenali dan memberikan dekungan pada manajemen yang baik, entah didalam organisasi tempat kita bekerja maupun pada organisasi-organisasi yang berinteraksi dengan kita.

Sumber:  
Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.

Kamis, 27 Juni 2013

Rangkuman Tugas Kesehatan Mental

  Pertemuan 1
Tulisan1 Konsep Sehat
1.  KONSEP SEHAT
    Secara harfiah sehat berarti kondisi seseorang dimana seluruh bagian tubuh baik jasmani dan rohani dari manusia dapat bekerja sama dengan baik, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dari pengertian di atas saja kita sudah dapat menggambarkan apa arti sehat dan apa saja hal-hal yang “menyangkut” tentang sehat itu sendiri.
      Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
2.  SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Sejarah kesehatan mental belum diketahui secara jelas seperti bidang ilmu kesehatan lainnya. Hal ini dikarenakan masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, seklaipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku-tingkah laku yang mengindikasi gangguan mental sering dianggap sebagai hal yang biasa oleh keluarganya, bukan sebagai gangguan.

A.  Gangguan Mental Tidak Dianggap Sakit
Tahun 1600 dan sebelumnya
       Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitarnya. Mereka dianggap melakukan kesalahan kepada roh-roh untuk menyatakan keinginannya. Oleh karena itu mereka sering kali tidak dianggap sakit.
B.  Gangguan Mental Dianggap Sebagagai Sakit
Tahun 1724
       Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yag hidup di masyarakatberkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
Tahun 1812
     Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani masalah penangan secara manusiawi unruk penyakit mental. Pada masa ini tunbuh kepercayaan bahwa penanganan di rumah sakit jiwa merupakan hal yang benar dan secara ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan. Pada tahun 1842 psikiater mulai masuk dan mendapat peranan penting dir umah sakit mengagntikan ahli hukum yang selama ini berperan.
Tahun 1843
       Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.
C.  Gangguan Mental Dianggap Bukan Sakit
Tahun 1961
    Thomaz Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illness, yang mengemukankan dasar teori yang menyatakan bahwa “ sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul “sakit” tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.
 D.  Melawan Kriminalitas Terhadap Gangguan Mental
Tahun 1997
            Peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan biopolar yang menunjukan bahwa penyakit ini diturunkan.

3. PENDEKATAN KESEHATAN MENTAL
a.  Orientasi Klasik
      Orientasi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri Mengartikan sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental.
b. Orientasi Penyesuaian Diri
     Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata.
c.  Orientasi Pengembangan Potensi
      Seseorang dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat  kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.

Tulisan2 Teori Kepribadian Sehat
A. Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938).Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual.
Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
- Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
- Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
- Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
B. Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
C.Kepribadian Sehat Menurut Humanistik
Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Tulisan3 Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal
A.    PENYESUAIAN DIRI
Arti Penyesuaian Diri

                Penyesuaian diri (adjustment) merupakan suatu istilah yang sangat sulit didefinisikan karena (1) penyesuaian diri mengandung banyak arti, (2) criteria untuk menilai penyesuaian diri tidak dapat dirumuskan secara jelas, dan (3) penyesuaian diri (adjustment) dan lawannya ketidakmampuan menyesuaikan diri (maladjustment) memiliki batas yang sama sehingga akan mengaburkan perbedaan diantara keduanya. Dengan demikian, apabila kita mau menghilangkan kekacauan atau salah pengertian mengenai apa itu penyesuaian diri, maka kita harus tahu konsep-konsep dasarnya. Definisi Penyesuaian Diri

                Dari segi pandangan psikologis, penyesuaian diri memiliki banyak arti, seperti pemuasan kebutuhan, keterampilan dalam menangani frustasi dan konflik, ketenangan pikiran/jiwa, atau bahkan pembentukan simtom-simtom. Itu berarti belajar bagaimana bergaul dengan baik dengan orang lain dan bagaimana menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Tyson menyebut hal-hal seperti kemampuan untuk beradaptasi, kemampuan berafeksi, kehidupan yang seimbang, kemampuan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman, toleransi terhadap frustasi, humor, sikap yang tidak ekstrem, objektivitas, dan lain-lain (Tyson, 1951).

B.    PERTUMBUHAN PERSONAL

Banyak kualitas penyesuaian diri yang baik mengandung implikasi-implikasi yang khas bagi pertumbuhan pribadi. Ide ini terkandung dalam kriteria perkembangan diri yang berarti pertumbuhan kepribadian yang terus-menerus kearah tujuan kematangan dan prestasi pribadi. Setiap langkah dalam proses pertumbuhan dari masa bayi sampai masa dewasa harus menjadi kemajuan tertentu kearah kematangan tang lebih besar dalam pikiran, emosi, sikap dan tingkah laku. Pelekatan (fiksasi) pada setiap tingkat perkembangan bertentangan dengan  penyesuaian diri yang adekuat, misalnya menggigit kuku, menghisap jempol, ngompol, ledakan amarah, atau membutuhkan sangat banyak kasih sayang dan perhatian.
Pertemuan  2
Tulisan1 Teori Kepribadian Sehat
Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Carl Rogers
Menurut Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang meliputi
Perkembangan kepribadian “self”
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhya
1.      PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN “SELF”
Roger bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat pasien-pasien ini, Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada klien, bukan pada ahli terapi.

2. PERANAN POSITIF REGARD DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN INDIVIDU
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau menerima kasih sayang dan cinta dari orang lain (ibunya), tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Anak itu akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat, tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.

3. CIRI-CIRI ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Hal yang pertama dikemukakan tentang versi Rogers mengenai kepribadian yang sehat, yakni keribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, “suatu arahan bukan suatu tujuan”.

Abraham Maslow
Teori Kepribadian Abraham Maslow
1) Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Pertama-tama Maslow menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi, sehingga motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu adalah motivsi individu seutuhnya bukan bagian darinya. Menurut maslow manusia harus diselidiki sebagai sesuatu yang totalitas, sebagai suatu system, setiap bagian tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain. Pernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau menyusun suatu teori motivasi yang sehat.
2) Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut.

Erich Fromm
Menurut Erich Fromm, manusia adalah makhluk sosial. Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.

Tulisan2 Pengertian Stress
Arti Penting Stress

Kita semua pernah mengalami stress.Tetapi sebenarnya stress tidak selalu jelek.Stress dalam tingkat yang sedang itu perlu untuk menghasilkan kewaspadaan dan minat pada tugas yang ada , dan membantu orang melakukan penyesuaian.
Efek-efek stress menurut Hans Selye

Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation Syndrome (GAS).
*. Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
*. General Adaptation Syndrom (GAS)
GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin.
Faktor-faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stres

Stress merupakan salah satu gejala yang memiliki faktor-faktor penyebab,dan akan diuraikan secara singkat faktor individual & sosial yang menjadi penyebab stress dibawah ini.
•         Faktor sosial.
•         Faktor Individual

Tipe-tipe stress
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis yaitu:

a)      Frustasi
b)      Konflik
c)      Tekanan

d)     Kecemasan


Symptom-Reducing Response Terhadap Stres
-  Pengertian symptom - reducing responses terhadap stress

Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.

- Mekanisme Pertahanan Diri
Indentifikasi
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.

Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.

Overcompensation / Reaction Formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.

• Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.

Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.

Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.

Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi."

Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.

Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.

Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.

Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.

Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.

Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress

Salah satu cara dalam menangani stres yaitu menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai feedback.

Tulisan3 Koping (coping) Stress

Pengertian dan jenis-jenis coping

Lazarus & Folkman pada tahun 1984 menggambarkan coping sebagai :
“...Suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful....”


Jenis jenis koping yang konstruktif dan positif
Mekanisme coping yang konstruktif (adaptif) :

Merupakan suatu kejadian dimana individu dapat mengatur berbagai tugas mempertahankan konsep diri, mempertahankan hubungan dengan orang lain, mempertahankan emosi dan pengaturan stres (Carpenito, 2000).

Karakteristik, mekanisme coping adaptif, yaitu :

ü  Dapat menceritakan secara verbal tentang perasaan
ü  Mengembangkan tujuan yang realistis
ü  Dapat mengidentifikasi sumber coping
ü  Dapat mengembangkan mekanisme coping yang efektif
ü   Mengidentifikasi alternatif strategi
ü  Memilih strategi yang tepat
ü   Menerima dukungan

Pertemuan 3
Tulisan1 Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan

A.      Pengertian dan Konsep Penyesuaian Diri
Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Konsep Penyesuaian Diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah.
Pengertian Penyesuaian Diri
Apakah Penyesuaian diri itu?
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri\
1.  Penyesuaian Pribadi
2.  Penyesuaian Sosial
Pembentukan Penyesuaian Diri
3 lingkungan yang dapat membentuk penyesuaian diri individu, yaitu:
a.  Lingkungan Keluarga
b.  Lingkungan Teman Sebaya
c.  Lingkungan Sekolah

B. Pertumbuhan Personal
Setiap individu akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu:

1. Faktor genetik
Faktor keturunan — masa konsepsi
 Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2. Faktor eksternal / lingkungan
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Menjelaskan beberapa konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal :
- Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
- Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.

- Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977).

Tulisan2 Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
A. Model-model Hubungan Interpersonal
1.       Model pertukaran sosial (social exchange model).
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).

2.       Model peranan (role model).
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan.
3.       Model permainan (games people play model).
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
a)      Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
b)     Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional).
c)      Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

4.       Model Interaksional (interacsional model).
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.
B.  Memulai hubungan Pembentukan kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan.
Adapun tahap-tahap dalam hubungan interpersonal yakni meliputi :
1.       Pembentukan.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan.
2.       Peneguhan Hubungan.
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan.
C. Intimasi dan hubungan pribadi
Intimasi dapat dilakukan terhadap teman atau kekasih. Intimasi (elemen emosional : keakraban, keinginan untuk mendekat, memahami kehangatan, menghargai, kepercayaan).
D. Intimasi dan pertumbuhan
untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain.

Tulisan3 Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.

A. Bagaimana Memilih Pasangan
Memiliki kriteria pasangan itu penting. Tapi jangan sampai Anda menjadi pemilih. Pasalnya, hal itu hanya akan menyusahkan Anda mendapatkan jodoh. Memilih pasangan memang diharuskan. Namun saat Anda menjadi pemilih, justru akan menjadi bomerang tersendiri
Memilih pasangan hidup bukanlah perkara mudah. Pasalnya, banyak orang yang merasa tidak sreg ketika mereka ditawari untuk memilih suami atau memilih istri, tak seperti memilih pacar yang bisa dengan mudah dilakukan.
B. Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan
Dawn J. Lipthrott, LCSW, seorang psikoterapis dan juga marriage and relationship educator and coach, dia mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan. Hubungan dalam pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa diduga sebelumnya.
C. Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, tidak sederhana.
D. Perceraian dan Pernikahan Kembali
Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami.
E. Single Life
            Paradigma terhadap lajang cenderung memojokkan. pertanyaannya kapan menikah?? Ganteng-gan  Pertemuan 1
Tulisan1 Konsep Sehat
1.  KONSEP SEHAT
    Secara harfiah sehat berarti kondisi seseorang dimana seluruh bagian tubuh baik jasmani dan rohani dari manusia dapat bekerja sama dengan baik, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dari pengertian di atas saja kita sudah dapat menggambarkan apa arti sehat dan apa saja hal-hal yang “menyangkut” tentang sehat itu sendiri.
      Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
2.  SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Sejarah kesehatan mental belum diketahui secara jelas seperti bidang ilmu kesehatan lainnya. Hal ini dikarenakan masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, seklaipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku-tingkah laku yang mengindikasi gangguan mental sering dianggap sebagai hal yang biasa oleh keluarganya, bukan sebagai gangguan.

A.  Gangguan Mental Tidak Dianggap Sakit
Tahun 1600 dan sebelumnya
       Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitarnya. Mereka dianggap melakukan kesalahan kepada roh-roh untuk menyatakan keinginannya. Oleh karena itu mereka sering kali tidak dianggap sakit.
B.  Gangguan Mental Dianggap Sebagagai Sakit
Tahun 1724
       Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yag hidup di masyarakatberkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
Tahun 1812
     Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani masalah penangan secara manusiawi unruk penyakit mental. Pada masa ini tunbuh kepercayaan bahwa penanganan di rumah sakit jiwa merupakan hal yang benar dan secara ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan. Pada tahun 1842 psikiater mulai masuk dan mendapat peranan penting dir umah sakit mengagntikan ahli hukum yang selama ini berperan.
Tahun 1843
       Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.
C.  Gangguan Mental Dianggap Bukan Sakit
Tahun 1961
    Thomaz Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illness, yang mengemukankan dasar teori yang menyatakan bahwa “ sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul “sakit” tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.
 D.  Melawan Kriminalitas Terhadap Gangguan Mental
Tahun 1997
            Peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan biopolar yang menunjukan bahwa penyakit ini diturunkan.

3. PENDEKATAN KESEHATAN MENTAL
a.  Orientasi Klasik
      Orientasi klasik yang umumnya digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri Mengartikan sehat sebagai kondisi tanpa keluhan, baik fisik maupun mental.
b. Orientasi Penyesuaian Diri
     Dengan menggunakan orientasi penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata.
c.  Orientasi Pengembangan Potensi
      Seseorang dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat  kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.

Tulisan2 Teori Kepribadian Sehat
A. Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938).Freud pada awalnya memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari kesadaran individual.
Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
- Id merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
- Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
- Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
B. Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1879-1958)
C.Kepribadian Sehat Menurut Humanistik
Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Tulisan3 Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Personal
A.    PENYESUAIAN DIRI
Arti Penyesuaian Diri

                Penyesuaian diri (adjustment) merupakan suatu istilah yang sangat sulit didefinisikan karena (1) penyesuaian diri mengandung banyak arti, (2) criteria untuk menilai penyesuaian diri tidak dapat dirumuskan secara jelas, dan (3) penyesuaian diri (adjustment) dan lawannya ketidakmampuan menyesuaikan diri (maladjustment) memiliki batas yang sama sehingga akan mengaburkan perbedaan diantara keduanya. Dengan demikian, apabila kita mau menghilangkan kekacauan atau salah pengertian mengenai apa itu penyesuaian diri, maka kita harus tahu konsep-konsep dasarnya. Definisi Penyesuaian Diri

                Dari segi pandangan psikologis, penyesuaian diri memiliki banyak arti, seperti pemuasan kebutuhan, keterampilan dalam menangani frustasi dan konflik, ketenangan pikiran/jiwa, atau bahkan pembentukan simtom-simtom. Itu berarti belajar bagaimana bergaul dengan baik dengan orang lain dan bagaimana menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Tyson menyebut hal-hal seperti kemampuan untuk beradaptasi, kemampuan berafeksi, kehidupan yang seimbang, kemampuan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman, toleransi terhadap frustasi, humor, sikap yang tidak ekstrem, objektivitas, dan lain-lain (Tyson, 1951).

B.    PERTUMBUHAN PERSONAL

Banyak kualitas penyesuaian diri yang baik mengandung implikasi-implikasi yang khas bagi pertumbuhan pribadi. Ide ini terkandung dalam kriteria perkembangan diri yang berarti pertumbuhan kepribadian yang terus-menerus kearah tujuan kematangan dan prestasi pribadi. Setiap langkah dalam proses pertumbuhan dari masa bayi sampai masa dewasa harus menjadi kemajuan tertentu kearah kematangan tang lebih besar dalam pikiran, emosi, sikap dan tingkah laku. Pelekatan (fiksasi) pada setiap tingkat perkembangan bertentangan dengan  penyesuaian diri yang adekuat, misalnya menggigit kuku, menghisap jempol, ngompol, ledakan amarah, atau membutuhkan sangat banyak kasih sayang dan perhatian. 
Pertemuan  2
Tulisan1 Teori Kepribadian Sehat
Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Carl Rogers
Menurut Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang meliputi
Perkembangan kepribadian “self”
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhya
1.      PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN “SELF”
Roger bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat pasien-pasien ini, Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada klien, bukan pada ahli terapi.

2. PERANAN POSITIF REGARD DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN INDIVIDU
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau menerima kasih sayang dan cinta dari orang lain (ibunya), tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Anak itu akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat, tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.

3. CIRI-CIRI ORANG YANG BERFUNGSI SEPENUHNYA
Hal yang pertama dikemukakan tentang versi Rogers mengenai kepribadian yang sehat, yakni keribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, “suatu arahan bukan suatu tujuan”.

Abraham Maslow
Teori Kepribadian Abraham Maslow
1) Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Pertama-tama Maslow menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi, sehingga motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu adalah motivsi individu seutuhnya bukan bagian darinya. Menurut maslow manusia harus diselidiki sebagai sesuatu yang totalitas, sebagai suatu system, setiap bagian tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain. Pernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau menyusun suatu teori motivasi yang sehat.
2) Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut.

Erich Fromm
Menurut Erich Fromm, manusia adalah makhluk sosial. Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.

Tulisan2 Pengertian Stress
Arti Penting Stress

Kita semua pernah mengalami stress.Tetapi sebenarnya stress tidak selalu jelek.Stress dalam tingkat yang sedang itu perlu untuk menghasilkan kewaspadaan dan minat pada tugas yang ada , dan membantu orang melakukan penyesuaian.
Efek-efek stress menurut Hans Selye

Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation Syndrome (GAS).
*. Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
*. General Adaptation Syndrom (GAS)
GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin.
Faktor-faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stres

Stress merupakan salah satu gejala yang memiliki faktor-faktor penyebab,dan akan diuraikan secara singkat faktor individual & sosial yang menjadi penyebab stress dibawah ini.
•         Faktor sosial.
•         Faktor Individual

Tipe-tipe stress
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis yaitu:

a)      Frustasi
b)      Konflik
c)      Tekanan

d)     Kecemasan


Symptom-Reducing Response Terhadap Stres
-  Pengertian symptom - reducing responses terhadap stress
  
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.

- Mekanisme Pertahanan Diri
Indentifikasi
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.

Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.

Overcompensation / Reaction Formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.

• Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.

Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.

Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.

Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi." 

Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.

Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.

Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.

Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.

Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.

Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress

Salah satu cara dalam menangani stres yaitu menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai feedback.

Tulisan3 Koping (coping) Stress

Pengertian dan jenis-jenis coping

Lazarus & Folkman pada tahun 1984 menggambarkan coping sebagai :
“...Suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful....”


Jenis jenis koping yang konstruktif dan positif
Mekanisme coping yang konstruktif (adaptif) :

Merupakan suatu kejadian dimana individu dapat mengatur berbagai tugas mempertahankan konsep diri, mempertahankan hubungan dengan orang lain, mempertahankan emosi dan pengaturan stres (Carpenito, 2000).

Karakteristik, mekanisme coping adaptif, yaitu :

ü  Dapat menceritakan secara verbal tentang perasaan
ü  Mengembangkan tujuan yang realistis
ü  Dapat mengidentifikasi sumber coping
ü  Dapat mengembangkan mekanisme coping yang efektif
ü   Mengidentifikasi alternatif strategi
ü  Memilih strategi yang tepat
ü   Menerima dukungan

Pertemuan 3
Tulisan1 Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan

A. Pengertian dan Konsep Penyesuaian Diri
Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Konsep Penyesuaian Diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah.
Pengertian Penyesuaian Diri
Apakah Penyesuaian diri itu?
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri\
1.  Penyesuaian Pribadi
2.  Penyesuaian Sosial
Pembentukan Penyesuaian Diri
3 lingkungan yang dapat membentuk penyesuaian diri individu, yaitu:
a.  Lingkungan Keluarga
b.  Lingkungan Teman Sebaya
c.  Lingkungan Sekolah

B. Pertumbuhan Personal
Setiap individu akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu:

1. Faktor genetik
Faktor keturunan — masa konsepsi
 Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2. Faktor eksternal / lingkungan
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Menjelaskan beberapa konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal :
- Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
- Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.

- Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977).

Tulisan2 Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
A. Model-model Hubungan Interpersonal
1.       Model pertukaran sosial (social exchange model).
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya). 

2.       Model peranan (role model).
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan.
3.       Model permainan (games people play model).
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
a)      Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
b)     Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional).
c)      Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

4.       Model Interaksional (interacsional model).
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.
B.  Memulai hubungan Pembentukan kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan.
Adapun tahap-tahap dalam hubungan interpersonal yakni meliputi :
1.       Pembentukan.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan.
2.       Peneguhan Hubungan.
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. 
C. Intimasi dan hubungan pribadi
Intimasi dapat dilakukan terhadap teman atau kekasih. Intimasi (elemen emosional : keakraban, keinginan untuk mendekat, memahami kehangatan, menghargai, kepercayaan).
D. Intimasi dan pertumbuhan
untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain.

Tulisan3 Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang 
Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.

A. Bagaimana Memilih Pasangan
Memiliki kriteria pasangan itu penting. Tapi jangan sampai Anda menjadi pemilih. Pasalnya, hal itu hanya akan menyusahkan Anda mendapatkan jodoh. Memilih pasangan memang diharuskan. Namun saat Anda menjadi pemilih, justru akan menjadi bomerang tersendiri
Memilih pasangan hidup bukanlah perkara mudah. Pasalnya, banyak orang yang merasa tidak sreg ketika mereka ditawari untuk memilih suami atau memilih istri, tak seperti memilih pacar yang bisa dengan mudah dilakukan.
B. Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan
Dawn J. Lipthrott, LCSW, seorang psikoterapis dan juga marriage and relationship educator and coach, dia mengatakan bahwa ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan. Hubungan dalam pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa diduga sebelumnya.
C. Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, tidak sederhana.
D. Perceraian dan Pernikahan Kembali
Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami.
E. Single Life
Ada banyak alasan untuk tetap melajang. Perkembangan jaman, perubahan gaya hidup, kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok, biaya hidup yang tinggi, perceraian yang kian marak, dan berbagai alasan lainnya membuat seorang memilih untuk tetap hidup melajang.