Rabu, 30 Oktober 2013

Kisah Sukses Seorang Wirausaha - Djoenaedi Joesoef

Kisah sukses seorang wirausaha menjadikan kita akan tambah wawasan untuk menjalani bisnis dengan sangat efektif. Tokoh pengusaha sukses yang saya angkat kali ini adalah seorang anak dari pemilik toko obat yang mampu melejitbak meteor. Perusahaan yang dinaunginya tetap eksis di industri farmasi hingga saat ini. Kepiawaiannya dalam mengatur manajemen perusahaan dengan baik mengantarkan beliau meraih penghargaan bergengsi, yaotu Indonesia Entrepreneur Of The Year tahun 2003 oleh Ernst & Young's. Tak lepas dari penghargaan ini makan banyak penghargaan yang terus disabetnya. Semua ini tidak terlepas dari kerja kerasnya dalam menjalankan usaha dengan semangat 45.

Kisah sukses seorang wirausaha ini terus terang sangat menginspirasi saya pribadi dan saya berharap pembaca sekalian juga tertular semangat tersebut. Bisa anda bayangkan saat beliau kecil, telah tertanam jiwa bisnis yang sangat luar biasa. Berbagai cara ia lakukan untuk membantu orang tuanya bekerja. Konon, anak dari seorang sinshe ini harus membantu orang tuanya menjajakan obat-obatannya keliling kampung-kampung. Selain itu, ia harus membantu orang tuanya pergi ke pasar membeli bahan-bahan pembuat obat-obatan. Untuk lebih jelasnya marilah kita simak dan ikuti perjalanan karir tokoh pengusaha sukses Indonesia ini.

profil pengusaha sukses indonesia


Djoenaedi Joesoef

Di pinggiran Kota Solo masih ada tersisa lahan hijau. Hamparan sawah berdampingan dengan rumah penduduk membentuk lanskap alam nan menawan. Ada bangunan yang luas berkeliling tembok panjang. Pepohonan tertata rapi hijau menyembul dari balik tembok panjang itu. Tepat di sekeliling pepohonan tersebut berdiri gagah pabrik kebanggaan masyarakat Solo.

Ya, itulah pabrik yang memproduksi aneka produk farmasi, makanan kecil, permen dan berbagai produk lain sejenis. Konimex nama perusahaan tersebut. Djoenaedi Joesoef, sang maestro yang mendirikan perusahaan bersangkutan.

Sang maestro sudah berusia lanjut. Sudah tidak lagi mengendalikan Konimex. Hari-hari tuanya dihabiskan untuk tugas sosial sambil memberi kontribusi terbaik bagi Solo, kota kebanggaannya dan Indonesia negeri tercintanya. Konimex memang bukan perusahaan terbesar di bidangnya. Bukan pula perusahaan dengan jangkauan menggurita yang beroperasi di berbagai negara.

Konimex ‘hanyalah’ perusahaan dari daerah yang produknya mudah ditemukan dari Sabang sampai Merauke. Walaupun demikian, kepemimpinan Djoenaedi Joesoef dalam membesarkan Konimex layak dicatat dengan tinta emas.

Sebagai peraih Indonesia Entrepreneur of the Year 2003 dari lembaga prestisius Ernst & Young, kepemimpinan Djoenaedi Joesoef mendapat tempat terhormat di negeri tercinta dan meluas sampai negeri manca. Jiwa kewirausahaannya memberi inspirasi tidak saja pada ranah farmasi yang digeluti selama hidupnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang ingin belajar menjadi wirausaha berbasis etika, moral dan spiritual.

Membangun keunggulan

Djoenaedi Joesoef layak mendapat julukan pemimpin unggul. Dimulai dari toko obat kecil lalu pada 8 Juni 1967 PT Konimex Pharmaceutical Laboratories didirikan dan sekarang mampu mempekerjakan ribuan karyawan, jelas membuktikan julukan itu. Menjadi pemimpin unggul memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan beberapa prasyarat yang mana keunggulan sang pemimpin dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hasil bisnisnya.

James Collins dan Jerry Poras melalui buku spektakulernya yang telah menjadi ‘kitab suci’ pemimpin bisnis, Built to Last, menulis referensi komplet tentang organisasi unggul. Walaupun Collin dan Poras meneliti tentang organisasi unggul, tetapi benang merahnya jelas. Organisasi unggul pasti dipimpin oleh pemimpin unggul. Berdasar kajian Collin dan Poras, ada lima karakter utama yang dimiliki oleh Djoenaedi Joesoef dalam memimpin Konimex.

Karakter pertama, mempunyai visi yang besar, berani dan mengagumkan. Visi Djoenaedi Joesoef adalah membuat obat murah yang terjangkau masyarakat luas. Obat murah tersebut harus mudah didapat dan selalu tersedia di pasar. Maka lahirlah obat kemasan isi empat dengan fungsi yang tidak kalah dibandingkan dengan obat resep dokter berharga mahal.

Dari tangan Djoenaedi Joesoef muncul merek kuat semacam Paramex, Inza, Inzana, Konidin yang sampai sekarang menjadi benchmarking obat murah sejenisnya.

Kedua, memiliki budaya perusahaan kuat. Budaya perusahaan pada dasarnya adalah praktik dari nilai-nilai yang menjadi acuan perusahaan bersangkutan. Dapat dipastikan hampir semua perusahaan mempunyai nilai-nilai ideal seperti disebut dalam profil perusahaan atau pernyataan visi dan misi.

Namun, nilai-nilai ideal tersebut sering mampat dalam pelaksanaan lantaran tidak ada konsistensi dari manajemen (pemilik, CEO dan direksi). Atau yang lebih parah tidak ada contoh peran dari pihak manajemen.


Hal demikian tidak berlaku di Konimex. Cara Djoenaedi Joesoef memimpin dan perilaku pribadi sehari-harinya membentuk budaya perusahaan kuat di Konimex. Nilai-nilai utama perusahaan dapat dengan mudah dipraktikkan dan menjadi perilaku seluruh karyawan Konimex karena contoh dari sang pemilik sekaligus CEO-nya.

Ketiga, selalu berjuang untuk mencapai kesempurnaan mutu. Wacana mutu yang bergulir sejak 80-an mendapat tempat tersendiri bagi Djoenaedi Joesoef. Beliau berpendapat bahwa mutu produk, manusia (karyawan) dan pemimpin merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam bersaing merebut pasar.

Menjadi tidak mengherankan walaupun Konimex beroperasi dari Solo tetapi kaidah-kaidah bisnis yang bersinggungan dengan kesempurnaan mutu menjadi wacana utama manajemen Konimex.

Tidak segan Konimex menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk memenuhi standar mutu internasional. Alhasil produk Konimex dapat dipastikan berkualitas. Dalam sejarah perusahaan, nyaris tidak terdengar keluhan atau protes besar dari konsumen karena konsumen semakin buruk kesehatannya setelah menelan Paramex.

Keempat, mempunyai mentalitas berspektrum lebar. Inti dari karakter empat ini-meminjam pendapat Stephen Covey-adalah mentalitas berkelimpahan untuk berbuat baik kepada karyawan, konsumen, pemasok, pengatur (pemerintah) serta lingkungan (manusia dan alam). Djoenaedi Joesoef percaya bahwa hukum kelimpahan yaitu ketika memberi berlebih akan mendapat keuntungan berlebih akan berjalan dengan sempurna.

Berpedoman pada hukum kelimpahan ini Djoenaedi Joesoef selalu memperhatikan tetesan keringat dari karyawannya untuk mendapat upah jauh dari layak sesuai dengan levelnya. Atau tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar dengan cara menjadi pemasok di Konimex.

Kelima, jiwa kewirausahaan untuk selalu berinovasi. Ada banyak inovasi produk yang dihasilkan oleh Konimex. Tanpa harus mengulang bentuk inovasi tersebut yang sering dibahas di media massa, penghargaan Indonesia Entrepreneur of the Year 2003 dari Ernst & Young membuktikan bagaimana sebagai seorang wirausaha Djoenaedi Joesoef selalu berinovasi untuk memberikan produk terbaik kepada konsumennya.

Lima karakter ini yang menjadikan Djoenaedi Joesoef layak disebut sebagai pemimpin unggul. Mengapresiasi pemikiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari buku teranyarnya Indonesia Unggul, inilah sosok pemimpin unggul untuk menjadikan Indonesia Unggul: Djoenaedi Joesoef. (Sumber : Bisnis Indonesia online)

Kerja keras Djonaedi dalam menggapai sesuatu memang tidak dapat dipungkiri. Jerih payahnya dalam membangun perusahaan berstandar nasional sudah diraihnya. Bak pepatah mengatakan bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. itulah pepatah yang menggambarkan kehidupan Djonaedi. Sejak kecil ia sudah mandiri dan kerja keras serta didukung kejujuran kepada konsumen, menjadikan perusahaan Djoenaedi menjadi perusahaan yang unggul dan selalu menjadi terdepan. Semoga kisah sukses seorang wirausaha ini mengispirasi anda semua, tetap jaga semangat kewirausahaan, salam seukses sekalu!

Pengorganisasian, Actuating, dan Controlling dalam Manajemen

1. Pengorganisasian Struktur Managemen
A. Definisi Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan dengan demikian memperoleh kepuasaan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengorganisasian merupakan tahap lanjutan setelah perencanaan, agar implementasi perencanaan dapat berjalan denganefektif dan efesien. Oleh karena itu , fungsi pengorganisasian dapat ditafsirkan sebagai kegiatan membagi-bagi pekerjaan , yaitu di antara orang-orang yang bekerjasama.
B. Definisi Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Pembagian Kerja
Struktur Organisasi Proyek  Menyangkut pembentukan tim – tim, spesialis untuk mencapai tujuan khusus. Di sini manajer proyek mempunyai wewenang lini memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek , jika telah selesai maka tim dibubarkan dan masing – masing anggota kembali ke departemennya masing – masing. Kalau ada proyek baru maka mereka ditarik kembali.
Struktur Organisasi Matriks  Pada prinsipnya sama dengan sistem proyek, tapi disini para karyawan mempunyai dua atasan, yang tentunya berada di dua wewenang. Rantai perintah pertama yaitu fungsional, yang wewenangnya mengalir secara vertical. Kedua yaitu rantai perintah lateral atau horisontal, wewenangnya melintasi departemen yang dilaksanakan oleh manajer proyek, sehingga menyerupai matrik dalam lalu lintas aliran wewenang.
C. Fungsi Manajemen dalam Pengorganisasian
Semua sepakat bahwa fungsi manajemen digunakan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang efektif dan efesien . Sebagaimana definisi manajemen yang di kemukakan G.R. Terry, bahwa manajemen adalah suatu proses aktivitas organisasi yang dijalankan untuk mencapai suatu tujuannya.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai, maka proses manajemen harus dilakukan dengan baik.
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi personilia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat , serta terarah pada satu tujuan. Seperti dikemukan oleh G.R Terry , bahwa :
“Organizing is the establishing of effective behavioral relationship among persons,so thatmay work efficiently and gain personal satisfaction in doing selected tasksunder given environmental conditions for the purpose of achievening some goal or objective.”

2.  Actuating Manajemen
A. Definisi Actuating
Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), yaitu “planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan),controlling (pengendalian)”. Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa, “Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar.
Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasi. Untuk maksud itu maka diperlukan tindakan penggerakan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
B.  Pentingnya Actuating dalam Organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
C.  Prinsip Actuating
Prinsip Actuating dan  Mencapai Actuating managerial yang efektif
Prinsip-Prinsip Penggerakan
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
•        Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya.
•        Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
•        Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
•        Menghargai hasil yang baik dan sempurna.
•        Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
•        Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
•        Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.

3. Mengendalikan (Controlling) Manajemen
A. Definisi Pengendalian (Contorilling)
Pengendalian sebagai sebuah fungsi dari manajemen telah mengalami perkembangan definisi dari masa ke masa, yang cukup popular adalah pendapat Usury dan Hammer (1994:5) yang berpendapat bahwa
“Controlling is management’s systematic efforts to achieve objectives bycomparing performances to plan and taking appropriate action to correct important differences” yang artinya pengendalian adalah sebuah usahasistematik dari manajemen untuk mencapai tujuan dengan membandingkankinerja dengan rencana awal kemudian melakukan langkah perbaikan terhadap perbedaan-perbedaan penting dari keduanya. Namun secara sederhana pengendalian dapat diartikan sebagai proses penyesuaian pergerakan organisasi dengan tujuannya.
efnitions Of Controlling
Pengeritian Pengendalian bisa sangat variatif tergantung kita mengambil dari teori siapa. Di sini ada pengertian engendalian menurut beberapa ahli :
G.R. Terry
Contrlling can be defined as the process of determiniing what is to be accomplished, that is standar; what is being accomplished, that is the performance, evaluating the performance and if necessary appliying corecctive measure so that performance takes places according to plans, that is, in conformity with the standard
Artinya :
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan recana yaitu selaras dengan standar.
Harold Koontz
Control is the measurement and corrections of the performance of subordinates in order make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are complished.
Artinya :
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaiakan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tuuan-tujuan perusahaan dapat terlaksana.
Sangat jelas sekali bahwasanya fungsi pengendalian yang diambil dari sudut pandang definisi sangat vital dalam suatu perusahaan.
B. Langkah-langkah dalam Controlling
Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai.
Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah benar-benar realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu harus diperbaiki.
C. Tipe-tipe Pengendalian (Controlling) dalam Manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
D. Kontrol Proses Manajemen
Proses Penegendalian Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian Manajemen formal merupakan tahap-tahap yang dsaling berkaitan sat sama lain, terdiri dari proses:
1. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
2. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program yang telah direncanakan secara terperinci dinyatakan dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Operasi dan Akuntansi (Operation and Accounting)
Dalam tahap ini telah dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan pusat-pusat tanggung jawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman dimasa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
4. Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting, karena menutup suatu siklus dari proses Pengendalian Manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa:
Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali
Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program ditahun yang akan datang.
Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak realitas.
Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
Jadi secara konseptual Sistem Pengendalian Manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan, yakni pemrograman, pengenggaran, pelaporan akuntabilitas dan kinerja serta sistem pendelegasian wewenang untuk membantu manajemen suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu secara efisien dan efektif.

Referensi :
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Actuating dalam wanvisioner.blogspot.com/2009/05/poac-planning-organizing-actuating-and.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.32 WIB.
Actuating dalam www.sarjanaku.com/2010/06/resume-manajemen-pendidikan.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.45 WIB.
Akhmad Sudrajat. 2008. Actuating dalam www.fileskripsi.com/2012/10/makalah-manajemen-pendidikan-sekolah.html diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.17 WIB.
Arif Rahman Tanjung. 2006. Actuating dalam httpidb4.wikispaces.comfileviewdv4004.pdf diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.43 WIB.
R.M.Lolowang. 2012. Actuating dalam httppublikasiilmiah.ums.ac.idbitstreamhandle1234567896872.%20LOLOWANG%20new.pdfsequence=1 diakses tanggal 20 Desember 2012 pukul 07.43 WIB.

JASA BISNIS BARU DI FEDERAL EXPRESS

Tulisan 1

Baru-baru ini manajer Federal Express mampu menggunakan keunggulan perusahaan dalam distribusi yang maka mencakup seluruh dunia bersama dengan kekuatan dalam manajemen informasi dan teknologi untuk memasuki pasalar lain: perencanaan logistik untuk perusahaan global. Logistik mencakup mengelola pergerakkan dan penyimpanan material, suku cadang dan barang jadi dari pemasok, lewat perusahaan, sampai ke pelanggan. Unit Jasa Logistik Bisnis yang baru milik Federal Exspress  menawarkan kepada pelanggan sejumlah jasa bisnis seperti pesanan pembelian, penerimanaan barang, pergudangan, akunting sediaan, pengiuriman, pembekuan, dan pelaporan tagihan.
Misalnya, manajemen National Semiconductor baru-baru ini menyerahkanan diseluruh dunia  bisnis pengiriman barang jadi kepada Federal Express dari Asia Tenggara ke pelanggan diseluruh dunia. Federal Express menjamin pengiriman akan sampai dalam waktu 2 hari merupakan pengurangan yang besar siklus pabrik sebelumnya yang mencapai 5-18 hari. Dengan kontrak yang baru, Federal Express akan menggunakan gudang miliknya sendiri di Singapura untuk menyimpan barang jadi dari tempat perakitan Nasional Semiconductor di Asia Tenggara, mengirimkan barang, mengurus surat izin, di pabean dan menyerahkannya kepada pelanggan.  Nasional Semiconductor akan memasukkan pesanan langsung kedalam database Federal Express dan akan mampu melacak barang tadi pada saat dikirimkan dari sediaan, dikemas, dikirimkan dan diterima oleh pelanggan.
Jasa yang baru ini merupakan contoh puncak bagaimana perencanaan strategis dan implementasi strategi-komponen majemen strategis-bukan hanya hasil dari apa yang dibayangkan oleh manajer untuk perusashaan tertentu seperti Federal Express , tetapi juga hasil dari penyatuan usaha. Manajemen strategis adalah berpindah ke masa depan penuh harapan bersama dengan orang lain.

Referensi:

Stoner, James A.F. 1996. Manajemen Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Kamis, 10 Oktober 2013

Psikologi Manajemen

I 1.Apa itu Manajemen ?

Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasaan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan orang tersebut dapat dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
pengertian-pengerian yang akan diuraikan disini adalah yang berkaitan dengan materi pembahasan   dan dapat memperjelas uraian. selanjutnya dapat menuntun dan mengarahkan pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat memahami pokok-pokok bahasan lebih lanjut. pengertian-pengertian itu mencangkup: manajemen, perpustakaan, manajemen perpustakaan, dan pendekatan praktik.
Manajemen, berasal dari bahasa inggris management. Dalam bahasa indonesia, manajemen mempunyai beberapa pengertian lain:
a. Pemimpin, baik dalam arti orang-orangnya maupun fungsinya, dalam kegiatan organisasi, terutama didalam mengambil keputusan-keputusan, yang dilakukan dengan mengadakan rapat.
b. Pengurus, atau Kepengurusan, yang diangkat melalui pemilihan. oleh sebab itu dalam menjalankan manajemen bersifat demokratis, artinya apa yang dilaksanakan adalah yang diputuskan dalam rapat pemilih atau pembentukan kepengurusan tersebut.
c. Ketatalaksanaan, adalah manajemen yang bersifat menata, mengatur pelaksanaan dan menjalankan keputusan-keputusan atau perintah atasan.
d. Pengelolaan, adalah manajemen sumber daya, misalnya personil, keuangan, material, investaris, waktu, dan sebagainya.
e. Pengendalian, adalah manajemen suatu situasi dan kondisi (kontrol). misalnya pengendalian wilayah, keamanan dan ketertiban wilayah.
f. Pembinaan, adalah manajemen yang bersifat pengembangan: jiwa, kemampuan, keahlian orang, kelompok orang, dan masyarakat. misalnya pembinaan masyarakat, dan pembinaan teritorial.
Secara umum pengertian manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan ( planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu  (prajudi, 1982).
Menurut kamus besar bahasa indonesiaterdapat dua pengertian tentang manajemen.
Pertama, manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. maksudnya ialah bahwa didalam organisasi, baik sebagai wadah yang sifatnya statis, maupun sebagai kegiatan yang sifatnya dinamis.
Kedua, manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. jadi disini manajemen diartikan sebagai kewenangan, kemampuan, dan kesanggupan seseorang pemegang kekuasaan yang sah, untuk menjalankan dan pengoprasian organisasi. orang tersebut memiliki tanggung jawab sepenuhnya, baik secara formal maupun moral, sekaligus menjadi titik sentral perhatian dan komando bagi semua staf dan bawahan. semua tergantung kepada pihak manajemen (Kamus Besar Bahasa Indonesia  KBBI, 1988).

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, seperti ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dsb.
Manajemen dapat juga dilihat dari tiga pengertian :
1. Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, yaitu suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen di sebut manajer.
3. Manajemen sebagi ilmu (science) dan sebagai seni (art), melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen yang dipelajari sejak lama dan dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Sedangkan sebagai suatu seni yaitu pada umumnya manusia adalah managing (mengatur), untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. 

2.Jenis-jenis Manajemen

a)      Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
b)      Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada   intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapatdiwujudkan.
c)      Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
d)     Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalanka
e)      Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
f)       Manajemen Strategi, Secara sederhanamanajemen dapat di artikan sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, Pergerakan, Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
g)        Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien. Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input (dalam bentuk material,tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).

3.Apa itu kepempinan?

"Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan." (George P Terry)

Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)


Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell)


 Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).


Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip oleh Gary Yukl (1996: 2)
II.

1.Penetapan Perencanaan Manajemen
a)      Perencanaan memberikan arah kepada manajer dan nonmanajer.ketika karyawan mengetahui apa yang berusaha dicapai oleh organisasi atau unit kerja mereka dan apa yang harus mereka kontribusikan untuk mencapai tujuan itu,meraka dapat mengkoordinasi kegiataannya,saling bekerja sama,dan melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan.
b)      Perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para manajernya memandang kedepan ,mengantipasi peruahan,mempertimbangkan dampak peruahan.
c)      Meminimalkan pemorosan kekosongan apabila aktivitas kerja dikoordinasikan sesuai rencana,ketidakefisienan akan menjadi jelas dan dapat diperaiki atau dihilangkan .
d)     Menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian.ketika para majer melakukan perencanaan,mereka mengemangkan tujuan dan rencana.

II 1.Pengertian Perencanaan
Perencanaan (planning)melibatkan pendefinisian tujuan organisasi,penentuan strategi untuk mencapai tujuan itu,dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan serta mengkoordinasi kegiatan kerja mereka.perencaan merukan hubungan hasil akhir (apa) dan sarana (bagaimana) ketika kita menggunakan istilah perencanaan.

Perencanaan juga merupakan fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegitan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Kebutuhan akan perencanaan semakin hari semakin meningkat, dimana peningkatan tersebut punya akibat potensial terbesar terhadap sukses dan gagalnya manajemen. Untuk itulah perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas.

2.Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a)      Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b)      Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c)      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d)      Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e)      Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f)       Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g)      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
h)      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i)        Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j)        Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
k)      Menghemat waktu, usaha dan dana.

3.Jenis Perencanaan Dalam Organisasi
a)      Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
 menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
b)      Tujuan
      merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strateg  merupakan rencana
      umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
c)      Kebijakan
merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara berpikirnya)


d)     Prosedur
 merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan,yang lebih  mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
e)      Aturan 
merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
f)       Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
g)      Anggaran
 merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka

Abdulmukhlyi, Muhammad. 1995.  Pengantar Manajemen Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=56401


Realitas Dunia Kerja



            Selain universalitas managemen, alasan lainnya untuk mempelajari ilmu manajemen adalah kenyataan bahwa kebanyakan dari kita, setelah lulus dari bangku kuliah dan memulai karir didunia kerja, harus mengelola atau dikelola. Bagi mereka yang berminat untuk menjadi seorang pengelola yaitu manager, penguasaan ilmu manajemen yang baik dapat menjadi fondasi untuk membangun kemampuan manajemen kita sendiri. Mereka yang tidak tertarik mengelola pun tetap harus bekerjasama dengan manajer. Selain itu, mengasumsikan bahwa kita kita pasti harus bekerja untuk penghidupan kita sendiri dan memahami bahwa pasti kita akan bekerja didalam sebuah organisasi. Kemungkjinan besar, kita tetap harus memikul beban tanggung jawab pengelolaan hingga taraf tertentu, bahkan neski kita bukan seorang manajer sekalipun. Dalam hal ini kita dapat katakan bahwa kita dapat memperoleh begitu banyak wawasan tentang bagaimana perilaku calon bos kita kelak, dan juga para calon rekan karyawan lainnya nanti. Serta bagaimana organisasi menjalankan fungsi-fungsinya, dengan mempelajari ilmu manajemen. Intinya, kita harus bercita cita menjadi seorang manajer dulu untuk dapat memperoleh manfaat dari mempelajari ilmu pengetahuan. 

Sumber :


Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.

Universalitas Manajemen

Universalitas Manajemen
Manajemen dibutuhkan di segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua jenjang organisasi, pada setiap bisang kerja organisasi, dan disemua organisasi diseluruh penjuru dunia ini. Hail ini dikenal universalitas manajemen. Disemua organisasi, para manajer harus menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Namun hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak selalu dijalankan dengan cara yang sama. Apa yang dilakukan oleh seorang supervisor lab pengujian software milik perusahaan Capgemini tentunya sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh CEO perusahaan Capgemini, namun perbedaan ini sesungguhnya hanyalah masa intensitas dan penekanan semata, bukan masalah fungsi. Sebab kedua manajer ini pada intinya tetap menjalakan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Hanya saja, seberapa besarnya dan bagaimana caranya, memang berbeda. 
Manajemen dibutuh kan secara universal didalam organisasi, sehingga harus berupaya memperbaiki cara pengelolaan atau manjemen oraganisasi pada umumnya. Organisasi-organisasi yang dikelola dengan buruh lambat atau cepat akan kehilanghan pelanggan dan tentunya pendapatan. Dengan mempelajari manajemen, kita akan dapat segera mengenali ciri0ciri manajemen yang buruk dan bertindak untuk memperbaikinya. Selainn itu anda akan dapat mengenali dan memberikan dekungan pada manajemen yang baik, entah didalam organisasi tempat kita bekerja maupun pada organisasi-organisasi yang berinteraksi dengan kita.

Sumber:  
Stephan, P.R. 2004. Manajemen; San Diego State University.