TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi bukti menunjukkan penggunaan ponsel ternyata tidak meningkatkan risiko kanker pada otak. Demikian klaim ilmuwan Denmark yang melanjutkan penelitian mengenai rumor efek buruk ponsel yang sempat merebak di masyarakat.
rds
Penelitian yang dipimpin oleh Institute of Cancer Epidemiology di Kopenhagen ini menyelidiki lebih dari 358.000 pengguna ponsel selama hampir 18 tahun. Mereka pun menemukan efek panjang risiko saraf pusat manusia terserang kanker hampir sama pada dua jenis peserta, pengguna dan bukan pengguna ponsel.
Mereka mempelajari seluruh penduduk Denmark berusia di atas 30 tahun dan lahir di Denmark setelah tahun 1925 dengan mengumpulkan informasi tentang pelanggan ponsel dari operator jaringan telepon Denmark dan dari Daftar Kanker Denmark.
Mereka menganalisis data dari kasus 10.729 tumor sistem saraf pusat yang terjadi antara tahun 1990 sampai 2007. Hasilnya peneliti melihat ketika angka tersebut dibatasi dengan membagi jenis orang yaitu pengguna dan non pengguna ponsel terlihat tingkatan kasus kanker hampir sama pada kedua jenis peserta penelitian, baik pengguna maupun non pengguna.
Para peneliti mengatakan mereka mengamati tidak ada peningkatan risiko untuk terjadinya tumor atau kanker di sistem saraf pusat pada pengguna ponsel.
Namun, mereka melihat ada hubungan kecil mengenai peningkatan risiko pada subkelompok pengguna berat atau setelah periode induksi yang lebih lama dari 10 sampai 15 tahun.
Penelitian lebih lanjut dengan populasi besar, di mana potensi kesalahan klasifikasi eksposur dan bias seleksi yang diminimalkan pun akan dilakukan.
"Penelitian ini mendukung sebagian besar laporan lain yang tidak menemukan efek merugikan dari penggunaan telepon di bawah eksposur normal," jelas Profesor Malcolm Sperrin, Direktur Medis di Fisika Royal Berkshire Hospital, Inggris menanggapi penelitian ini. Sumber: Sehatnews.com, http://id.spesial.yahoo.com
rds
Penelitian yang dipimpin oleh Institute of Cancer Epidemiology di Kopenhagen ini menyelidiki lebih dari 358.000 pengguna ponsel selama hampir 18 tahun. Mereka pun menemukan efek panjang risiko saraf pusat manusia terserang kanker hampir sama pada dua jenis peserta, pengguna dan bukan pengguna ponsel.
Mereka mempelajari seluruh penduduk Denmark berusia di atas 30 tahun dan lahir di Denmark setelah tahun 1925 dengan mengumpulkan informasi tentang pelanggan ponsel dari operator jaringan telepon Denmark dan dari Daftar Kanker Denmark.
Mereka menganalisis data dari kasus 10.729 tumor sistem saraf pusat yang terjadi antara tahun 1990 sampai 2007. Hasilnya peneliti melihat ketika angka tersebut dibatasi dengan membagi jenis orang yaitu pengguna dan non pengguna ponsel terlihat tingkatan kasus kanker hampir sama pada kedua jenis peserta penelitian, baik pengguna maupun non pengguna.
Para peneliti mengatakan mereka mengamati tidak ada peningkatan risiko untuk terjadinya tumor atau kanker di sistem saraf pusat pada pengguna ponsel.
Namun, mereka melihat ada hubungan kecil mengenai peningkatan risiko pada subkelompok pengguna berat atau setelah periode induksi yang lebih lama dari 10 sampai 15 tahun.
Penelitian lebih lanjut dengan populasi besar, di mana potensi kesalahan klasifikasi eksposur dan bias seleksi yang diminimalkan pun akan dilakukan.
"Penelitian ini mendukung sebagian besar laporan lain yang tidak menemukan efek merugikan dari penggunaan telepon di bawah eksposur normal," jelas Profesor Malcolm Sperrin, Direktur Medis di Fisika Royal Berkshire Hospital, Inggris menanggapi penelitian ini. Sumber: Sehatnews.com, http://id.spesial.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar